BERMANFAATKAH TELEVISI ?
Saat ini televisi telah menjadi
sebuah kebutuhan bagi khalayak umum, hal ini dapat kita lihat di rumah
masyarakat yang hampir semuanya memiliki televisi. Bagi masyarakat televisi itu
adalah sebuah media untuk mendapatkan informasi mulai dari berita dalam negeri
sampai luar negeri. Melalui televisi kita dapat dengan mudahnya mengakses
berbagai informasi-informasi terbaru, mulai informasi hiburan, berita, hingga
informasi yang bersifat edukatif.
Saat ini televisi telah menyediakan
berbagai program yang menarik bagi masyarakat sehingga masyarakat akan tertarik
untuk menontonnya seperti sinetron dan hiburan musik yang sangat digemari oleh
kalangan remaja. Hal itu tentunya akan membawa dampak dan pengaruh terhadap
para penontonnya.
Ada banyak
alasan yang menjadi pro mengenai televisi. Salah satunya yaitu televisi
sebagai media massa memiliki banyak manfaat, termasuk juga pembentukan sikap
bahkan perilaku masyarakat kearah yang lebih baik. manfaat yang dapat dirasakan
secara langsung, misalnya melalui televisi, bertambahnya pengetahuan masyarakat
mengenai dunia luar. selain itu, manfaat lainnya adalah melalui televisi juga
dapat mengembangkan perilaku prososial pada pemirsanya. secara sederhana perilaku prososial dapat diartikan sebagai
perilaku yang turut meningkatkan kesejahteraan orang lain. Kita akan mendapatkan
semua berita dari dalam negeri sampai luar negeri. Televisi selalu menyajikan
berita update, yang
tentunya membuat masyarakat tidak akan ketinggalan informasi dan memberikan
wawasan yang cukup luas pada masyarakat secara cepat. Masyarakat akan menyegarkan
otaknya dengan program yang ditonton seperti acara komedi apalagi acara tentang
sepak bola yang biasanya digemari oleh para laki-laki. Beberapa penelitian mengatakan, bahwa
seorang anak yang
sering menonton televisi memiliki wawasan yang lebih luas di banding anak-anak yang tidak menonton TV. Teori itu sangatlah
masuk akal, karena banyak sekali stasiun televisi menggarap tema edukatif
seperti menyiarkan film documenter sejarah, flora fauna, sains dan lain sebagainya. Acara yang kreatif bisa mengajak
anak-anak untuk ikut kreatif.
Adapula alasan
yang menyebutkan bahwa televisi memiliki banyak dampak negatif
yang di timbulkan, seperti. Menonton televisi terlalu lama dapat merusak mata,
apalagi untuk orang yang sering menonton
televisi dalam jarak dekat, dapat memicu terjadinya penurunan penglihatan,
sehingga mata menjadi minus, dan dapat
memicu tindak kekerasan pada anak. Di karenakan banyaknya tayangan yang menayangkan kekerasan tanpa disensor
terlebih dahulu. Sebuah acara seperti Smack Down yang tidak ditayangkan pada waktu yang semestinya, sehingga banyak anak-anak
yang
menonton acara itu,
sehingga anak-anak menirukan
adegan-adegan gulat itu kepada temannya. Bila sudah menonton televisi, biasanya
mungkin akan merasa malas untuk melakukan suatu pekerjaan. Orang-orang biasanya
menjadi lebih banyak duduk atau tiduran di depan televisi. Tentu kebiasaan itu
akan berdampak pada kesehatannya sendiri.
Televisi sebagai media massa, memiliki
pengaruh yang besar terhadap masyarakat. Mulyadi (dalam Widiana, 2008)
mengemukakan televisi berpengaruh
terhadap pola perilaku anak dan remaja. Penelitian-penelitian yang dilakukan
para ahli seperti tercantum dalam literatur-literatur psikologi yang memaparkan
pengaruh televisi terhadap pola perilaku masyarakat telah banyak dilakukan
misalnya, penelitian tentang hubungan
antara intensitas menonton tayangan televisi berisi kekerasan dengan kecenderungan
agresivitas remaja. Pada penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa intensitas
menonton tayangan televisi berisi kekerasan yang tinggi berkorelasi positif
dengan kecenderungan agresivitas remaja (Apollo & Ancok, 2003). Penelitian
lainnya adalah tentang hubungan intensitas
menonton tayangan misteri terhadap tingkat kecemasan pada remaja, pada
penelitian ini mendapatkan bahwa intensitas menonton tayangan misteri yang tinggi berkorelasi positif dengan
tingkat kecemasan pada remaja (Setiawan, 2005). Dan penelitian hubungan antara
intensitas menonton film drama romantis di televisi dengan perilaku
seksual pranikah pada siswa, hasil pada penelitian ini mendapatkan bahwa
intensitas menonton film drama romantic
yang tinggi di televisi memiliki
hubungan yang signifikan pada kecenderungan perilaku seksual pranikah pada
remaja (Zuliyana, 2009). Beberapa penelitian diatas, memperlihatkan bahwa tayangan televisi memiliki pengaruh
terhadap sikap dan perilaku pada masyarakat. Jika kita melihat pada kenyataan
yang terjadi, banyak dari stasiun televisi yang kurang memiliki kesadaran pada
dampak televisi itu sendiri, mereka lebih cenderung meraup keuntungan saja, dan
mengabaikan dampak negatif yang terjadi. sehingga yang terjadi, banyaknya
siaran-siaran yang tidak mendidik.
Melalui KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia), beberapa usaha dari pemerintah telah dibuat untuk mencegah
terjadinya dampak negatif dari televisi, misalnya seperti memberikan label pada
siaran televisi, untuk batasan usia, misalnya seperti label A untuk khalayak
Anak-anak, P untuk khalayak pra sekolah, D untuk khalayak dewasa, SU untuk
khalayak semua umur, dan R untuk khalayak
remaja. Batasan
usia seperti diatas bermanfaat untuk memudahkan orang tua, mengkategorikan dan
membimbing anak-anak dalam menonton. namun sayangnya, batasan usia seperti itu
kurang efektif untuk diterapkan, permasalahannya apakah pengkategorian seperti
itu banyak diperhatikan oleh orang tua? dan apakah batasan usia menjadi tolok
ukur dari kedewasaan? karena banyak fakta yang terjadi, tindakan kejahatan
dilakukan oleh orang dewasa. Meskipun demikian, kita tetap harus
mengapresiasikan kinerja KPI, karena merupakan ujung tombak dari filter media
massa, terutama televisi.
Dengan demikian, sebenarnya menonton televisi lebih
banyak memiliki manfaat positifnya. Hal ini dibuktikan dengan televisi telah
memberi banyak informasi yang update (terbaru) dan televisi juga telah
memberikan hiburan untuk menghilangkan rasa bosan. Apalagi sebagai pelajar
tentu sangat memerlukan informasi untuk memenuhi tugas sekolah.
0 komentar:
Posting Komentar