Yang lagi butuh cerpen untuk tu
KUCING KESAYANGANKU
“Kring…kring,”
alarm jam wekerku telah berbunyi menunjukkan pukul 5 pagi. Akupun bersegera
pergi ke kamar mandi untuk mandi dan mengambil air wudhu dan langsung pergi ke
kamar lagi untuk melaksanakan shalat Subuh. Ketika aku selesai sholat terdengar
suara kedua anak kucing kesayanganku, akupun teringat “Oh iaya, aku lupa
memberi makan kedua kucingku, untung saja mereka mengingatkanku”. Akupun segera
bergegas pergi ke dapur untuk meracik makanan kucingku.
Ketika
makanannya sudah selesai, akupun pergi ke halaman belakang rumahku dan aku
segera member makan “Pasti mereka akan suka makanan racikanku”, aku
berpikirapositif mereka pasti akan suka, karena makanannya terbuat dari nasi
yang dicampur dengan ikan sarden. Akupun menyimpan makanan itu di depan mereka,
alangkah terkejutnya aku “kenapa ya, kucing yang paling aku sayangi diam saja.
Apakah makanan racikanku tidak enak, tapi kenapa saudaranya makan dengan lahap
?” tanyaku ke diriku sendiri.
“Ki
cepet sarapan makanan sudah siap ni !” teriak ibu memanggilku. “Ya mah kiki mau
kesitu!” jawabku sambil gembira. Akupun segera masuk ke rumah untuk sarapan
karena sebentar lagi aku mau pergi ke sekolah. Akupun meyantap sarapan dari
ibuku dan segera pergi ke sekolah.
Di
jalan menuju sekolah aku masih bertanya-tanya “kenapa ya, kucing kesayanganku
tak mau makan ?, takutnya dia akan makan makanan sembarangan.”Saat sampai
dikelaspun aku masih penasaran dengan kucingku.
{Singkat cerita}.”Teng..teng” Lonceng
sekolahku berbunyi pertanda waktu pulang telah tiba. Alangkah terkejutnya aku
saat sampai dirumah, “Ki, Kuskus sedang lemah, ia terbaring di halaman
belakang” ucap ibuku. Rasa penasarankupun makin tinggi “Kenapa yakucingku lemas
?”. Ketika aku berbincang dengan ibu, ayahku datang dan, akupun langsung
bertanya “Yah, ayah tau ga kenapa si kuskus jadi lemah ?”. Ayahkupun menjawab
“Oh tadi ayah liat, si kuskus makan tikus yang sudah mati, mungkin tikus mati
itu telah diracuni, terus dibuang dan dimakan oleh kuskus”. Ternyata dugaanku
benar, ia akan makan sembarangan. Akupun memeriksa keadaan kucingku bersama
kedua orang tuaku. Akupun terkejut melihat keadaan kucingku karena ia telah
meniggalkanku untuk selama-lamanya.
Akupun
sangat sedih dan masih terngiangngiang dikepalaku tentang si kuskus. Dan itu hanyalah
masalalu, aku ta akan mengingat-ngingat dengan detail. Karena jika aku ingat
kuskus aku akan sedih sekali. Tetapi sekarang sedihku telah terbayarkan karena
saudarnya kuskus telah memiliki pasangan dan telah mempunyai tiga anak yang
sangat lucu. Dan dari tiga anak kucing itu ada yang mirip sekali dengan kuskus.
Karya:Fakhri Fauzi, SMPN 1 Padalarang
0 komentar:
Posting Komentar