Pages

Jumat, 30 Mei 2014













































Yang lagi butuh cerpen untuk tu
KUCING KESAYANGANKU
                “Kring…kring,” alarm jam wekerku telah berbunyi menunjukkan pukul 5 pagi. Akupun bersegera pergi ke kamar mandi untuk mandi dan mengambil air wudhu dan langsung pergi ke kamar lagi untuk melaksanakan shalat Subuh. Ketika aku selesai sholat terdengar suara kedua anak kucing kesayanganku, akupun teringat “Oh iaya, aku lupa memberi makan kedua kucingku, untung saja mereka mengingatkanku”. Akupun segera bergegas pergi ke dapur untuk meracik makanan kucingku.
                Ketika makanannya sudah selesai, akupun pergi ke halaman belakang rumahku dan aku segera member makan “Pasti mereka akan suka makanan racikanku”, aku berpikirapositif mereka pasti akan suka, karena makanannya terbuat dari nasi yang dicampur dengan ikan sarden. Akupun menyimpan makanan itu di depan mereka, alangkah terkejutnya aku “kenapa ya, kucing yang paling aku sayangi diam saja. Apakah makanan racikanku tidak enak, tapi kenapa saudaranya makan dengan lahap ?” tanyaku ke diriku sendiri.
                “Ki cepet sarapan makanan sudah siap ni !” teriak ibu memanggilku. “Ya mah kiki mau kesitu!” jawabku sambil gembira. Akupun segera masuk ke rumah untuk sarapan karena sebentar lagi aku mau pergi ke sekolah. Akupun meyantap sarapan dari ibuku dan segera pergi ke sekolah.
                Di jalan menuju sekolah aku masih bertanya-tanya “kenapa ya, kucing kesayanganku tak mau makan ?, takutnya dia akan makan makanan sembarangan.”Saat sampai dikelaspun aku masih penasaran dengan kucingku.
                {Singkat cerita}.”Teng..teng” Lonceng sekolahku berbunyi pertanda waktu pulang telah tiba. Alangkah terkejutnya aku saat sampai dirumah, “Ki, Kuskus sedang lemah, ia terbaring di halaman belakang” ucap ibuku. Rasa penasarankupun makin tinggi “Kenapa yakucingku lemas ?”. Ketika aku berbincang dengan ibu, ayahku datang dan, akupun langsung bertanya “Yah, ayah tau ga kenapa si kuskus jadi lemah ?”. Ayahkupun menjawab “Oh tadi ayah liat, si kuskus makan tikus yang sudah mati, mungkin tikus mati itu telah diracuni, terus dibuang dan dimakan oleh kuskus”. Ternyata dugaanku benar, ia akan makan sembarangan. Akupun memeriksa keadaan kucingku bersama kedua orang tuaku. Akupun terkejut melihat keadaan kucingku karena ia telah meniggalkanku untuk selama-lamanya.
                Akupun sangat sedih dan masih terngiangngiang dikepalaku tentang si kuskus. Dan itu hanyalah masalalu, aku ta akan mengingat-ngingat dengan detail. Karena jika aku ingat kuskus aku akan sedih sekali. Tetapi sekarang sedihku telah terbayarkan karena saudarnya kuskus telah memiliki pasangan dan telah mempunyai tiga anak yang sangat lucu. Dan dari tiga anak kucing itu ada yang mirip sekali dengan kuskus.



Karya:Fakhri Fauzi, SMPN 1 Padalarang

                 

0 komentar:

Posting Komentar

 
cursor: url("https://picasaweb.google.com/110667291707517219649/IMAGETUTORIAL2#5729338440284600194"), default;